Selasa, 08 Maret 2011

Perawatan pasca melahirkan

Perawatan pasca melahirkan
5 hari Setelah melahirkan aku langsung di boyong ke rumah ibuku, prapag kidul losari brebes. Desa kecil di pesisir pantai, kampung nelayan yang masih menganut kebiasaan tradisional untuk perawatan bagi ibu2 setelah melahirkan.
Menurut ibuku, seorang wanita setelah melahirkan bagaikan manusia yang baru dilahirkan kembali, semuanya harus benar2 dirawat dan di jaga
Untuk saya sendiri (wanita yang baru melahirkan)
  1. Mandi
  1. Mandi wajib dua kali sehari, harus keramas
  2. Bagian perut & vagina (maaf) disiram dengan air hangat kuku
  3. Bagian perinium (jika ada yang dijahit, robek karena pada saat persalinan sudah mengejan padahal pembukaan blm sempurna 10), dibersihkan dengan air sabun (bisa absolute / lactacyd) lalu keringkan. Compress dengan kasa yang telah di basahi dengan betadin. Baru memakai pembalut (pembalut yang digunakan tidak harus pembalut maternity, bisa pembalut yang biasa digunakan pada waktu haid.
  4. Seluruh badan dilkeringkan lalu menggunakan bedak beras kencur
  5. Karena aku gampang masuk angin kalo rambutku basah, biasanya ak make hair dryer untuk ngeringin rambut

  1. Hal- hal yang dilakukan/ perlu diperhatikan siang hari
a.       Wajib menggunakan bengkung kalo di rumah, dan jika bepergian menggunakan korset. Fungsinya untuk membantu mengecilkan perut & rahim, menahan otot2 perut, menghindari peregangan pinggul akibat peregangan saat hamil sehingga setelah pemakaian bisa kembali ramping. Penggunaan ini minimal selama 2 bulan setelah melahirkan, karena saat otot itu otot anda masih mudah untuk dibentuk. Biasanya kalo sudah 1 tahun otot –otot bagian tubuh itu sudah menjadi kuat tidak selembut saat sehabis melahirkan
b.      Minum jamu racikan setelah sarapan. Kalo dikampungku ada tukang jamu yang bahannya mereka ngeracik sendiri, ga ada mereknya sich. Soalnya itu produk rumah tangga. Fungsinya membantu mempercepat pemulihan kondisi fisik ibu setelah melahirkan akibat kelelahan fisik, dan berguna untuk melancarkan ASI.
c.       Tidak boleh tidur siang, karena dikhawatirkan darah putih naik ke atas.
d.      Posisi duduk harus tegak, kaki dirapatkan. Supaya bagian pinggul yang mengalami peregangan kembali rapat.
e.      Kepala diikat dengan kain. Di dalam kain itu sudah ada reremahan (daun pilis/ daun papaya gandul). Fungsinya menghangatkan bagian disekitar mata dan kepala agar darah putih tidak naik, mata tidak lamur dan menghindari pening di bagian kepala.
  1. Hal- hal yang dilakukan/ perlu diperhatikan malam hari
a.       Makan sore tidak boleh menjelang malam. Supaya mempercepat penurunan berat badan.
b.      Minum jamu setelah makan sore
c.       Posisi tidur harus lurus, kaki dirapatkan. Supaya tidak kena varises.
  1. Makanan / minuman yang harus diperhatikan
a.       Sebelum puput (potongan puser bayi lepas dari perut bayi), aku diperbolehkan makan apapun (tidak ada pantangan). Alasannya supaya nanti setelah puser bayi puput, prabu juga tidak akan memcret yang disebabkan karena makanan yang aku makan
b.      Setelah puput makanan harus benar2 dijaga. Perbanyak makanan sayur2an yang berkuah bening. Makanan yang perlu dihindari : ikan, daging, kacang.alasannya karena pusernya prabu sedang dalam tahap penyembuhan sampai benar2 kering, jadi asupan makanan yang masuk ke prabu melalui ASI ku tidak boleh makanan yang dipercaya memperlambat keringnya puser.
c.       ASI dikenal sebagai cairan yang tajam untuk kulit bayi yang baru lahir, jika mengenai kulit bayi dan tidak langsung dibersihkan bisa timbul bercak putih lama2 hitam / belang (tua’en). Untuk mengurangi ketajamanya ak disarankan makan daun cabe, agak pahit sich. Cuma karena pas itu dibikin urab jadi enak rasanya
d.      Mata di tetesi air dari pecahan batang kecombrang. Bisa juga menetesi nya dengan obat tetes mata biasa, 2 kali sehari. Supaya mata bening, tidak lamur.
e.      Jamu, ak beli di tukang jamu racikan yang ada di tanjung brebes. Untuk 40 hari, biasanya cukup 1 paket : 30rb an.
  1. Pijat
Setelah 40 hari dilakukan pijat seluruh badan, fungsinya untuk relaksasi dan mengembalikan rahim ke posisi semula
Untuk bayi (anakku, prabu parikesit)
  1. Placenta / ari2
Oleh dukun bayiku, bi Sadrah Ari2 prabu dibersihkan. Katanya bentuknya panjang, mitosnya insyaallah prabu akan menjadi pribadi yang sabar. Setelah dibersihkan ari2 dimasukan ke kendil diberi Garam (garam kasar). Kemudian dibungkus dengan kantong lalu di gantung dipojokan rumah, usahakan jangan sampai kena air hujan.
  1. Puser
Hari2 pertama prabu di rumah, masih puser masih basah, dikasih betadin dan ditutup dengan kain kasa. Ini harus extra hati2, tiap mandi wajib dibersihkan dengan air biasa hangat dan harus kembali ditutup, setelah dikasih betadin dulu tentunya.
Pada hari ke-7, kebetulan puser prabu sudah puput. Di kami di adakan ritual sbb :
a.       Sisa puser prabu disarankan dimakan oleh bapak atau ibunya, mitosnya supaya kelak prabu jadi anak yang nurut ama orangtua. Karena saya dan suamiku agak jijih. Akhirnya puser prabu kami pilih untuk dikuburkan saja
b.      Selanjutnya prabu dimandikan seperti biasa, berpakaian dan dibedong. Kemudian taruh di tampa dan di pangku oleh sesepuh dirumah yang dihormati di lingkungan kami. Ini sampai prabu bersin.
c.       Untuk merangsang supaya cepat bersin, dibuatlah kain yang telah dikepang panjang. Kemudian di bakar di belakang rumah, asapnya bisa mempercepat prabu bersin
d.      Setelah waktu maghrib, kebetulan prabu sudah bersin, alkhamdulilah ini tergolong cepat karena ada bayi yang sampe tengah malam baru bersin. Jadi prabu sudah boleh diletakan kembali ke tempat tidur.
e.      Hari2 Selanjutnya prabu tetap menggunakan betadin kemudian ditutup kain kasa setelah mandi, sampai benar2 kering dan sembuh
  1. Mandi dan berpakaian
a.       Air yang digunakan untuk parbu mandi sebelum pusernya puput adalah air hangat yang sudah diberi irisan mentimun.
b.      Air yang digunakan untuk prabu mandi setelah pusernya puput adalah air hangat yang sudah di campur air kocor (air kocor adalah, rerempahan kocor yang ditambahkan air kemudian direbus di kendil), kocor sendiri bisa di beli di tukang jamu racikan. Penggunaaan air ini dimaksudkan supaya kelak prabu tidak punya masalah dengan bau badan
c.       Cara memandikan prabu
-          Siapkan di bak kecil air hangat yang sudah di campur dengan daun kocor, sabun, sampo, minyak telon, bedak, handuk, pakaian, gurita/amben, popok, dan bedong
-          Dukun bayi prabu, bi sadrah meluruskan kaki dan merapatkan kedua telapak kaki, prabu di telentangkan di atas kaki bi sadrah
-          Pertama kali bersihkan bagian dada, perut, tangan dan kaki, semuanya di sabun kemudian bilas dengan air
-          Lalu tengkurepkan prabu di pangkuan. Tangan kiri dukun bayi meyangga tangan dan badan prabu. Sedangkan tangan kanan dukun bayi digunakan untuk membersihkan dan menyabuni bagian belakang badan prabu (tangan, kaki, punggung) sekalian dikeramas dan wajah prabu bagian terakhir
-          Keseluruhan badan prabu disiram dengan air.
-          Posisi prabu masih tengkurep, lalu di keringkan dengan handuk bagian belakang tubuhnya.lalu prabu di gedong dan seluruh tubuhnya terbalutkan dengan handuk
d.      Memakai baju, gurita dan bedong
-          Seperti memandikan prabu, bi sdrah juga menggunakan kaki nya untuk menyangga prabu dalam memakai baju. Beliau duduk selonjor, kedua kaki dirapatkan. Lalu ditaruhnya bedong, baju atasan, popok dan gurita secara berurutan dari bawah ke atas
-          Pertama prabu di pangku dengan posisi tengkurep, bagian belakang tubuhnya di beri minyak telon dan bedak.
-          lalu prabu di telentangkan di kaki bi  sadrah, setelah sebelumnya sudah disiapkan baju dll di bawahnya.
-          Selanjutnya puser prabu diberi betadin, ditutup dengan kain kasa. Bagian perut yang lain diberi minyak telon dan bedak. Hati2 jangan sampe ada bedak atau minyak telon yang masuk ke dalam puser.
-          Selanjutnya pakaikan gurita, mitos fungsi gurita adalah memberikan kehangatan pada bayi,dan memberikan bentuk perut yang bagus nantinya
-          Dipakaikan popok dan baju atasan selajutnya adalah membedong bayi
-          Kain yang digunakan untuk membedong tidak harus kain bedong, bisa juga menggunakan selendang kecil.
-          Pertama letakan tangan kanan dan kiri bayi di sebelah tubuhnya agak disembunyikan dibelakang.tutup dengan bedong, sampai beberapa kali. Usahakan kencang tapi bayi masih nyaman.
  1. ASI
Kalo kebiasaan dirumahku, bayi yang sudah puput, langsung diberi makan pisang dan nasi yang telah dilembutkan dengan sendok sebelumnya. Tetapi dari hasil browsing dan tanya2 ke bidan desa, makanan yang terbaik buat bayi adalah ASI sampai usianya 6 bulan. Tanpa tambahan makanan apapun ataupun air putih. Akhirnya akupun ngotot ke ibuku supaya prabu bisa ASI exclusive sampe 6 bulan kedepan.
  1. Pijat
Pijat dilakukan setelah puser bayi puput. Fungsinya adalah meningkatkan berat  badan, membina kasih sayang antara orang tua dan anak dan meningkatkan produksi ASI. Bayi yang baru lahir, biasanya malah sering bangun di  dini hari, biasanya ibuku memanfaatkan waktu itu untuk melakukan pijat diseluruh badan prabu.

Dunia sekarang sudah begitu modern banyak sarana informasi bisa kita peroleh, buku atau  internet tetapi jangan lupa ada ibu atau orang yang kita tua kan yang ada di sekeliling kita yang mereka telah lebih dulu menjalani pengalaman hamil, melahirkan dan mengurus anak. Nasehat mereka sudah selayaknya kita dengarkan. Karena aku yakin dibalik semua kebiasaan tradisional yang mereka jalankan, ada banyak manfaat yang insya allah itu berguna bagi kita. Love u untuk ibuku di prapag dan ibu mertuaku di kanding. Semoga kami bisa menjadi orangtua yang bisa berhasil mendidik anak2 kami, seperti ibu telah mendidik kami.


Jumat, 18 Februari 2011

Tangisan sang prabu


Pagi itu 27 mei 2009 seperti biasa kami bangun jam 5 pagi, seperti pagi sebelumnya akulah yang bangun lebih dulu untuk ambil air wudlu. Bersama suamiku kami berjamaah shalat subuh. Setelah salam mas eri mengambil alquran menyelesaikan rutinitas harian membaca 1 lembar kitab suci bolak balik.

Beda dengan ak, yang ak akui sedikit pemalas. Udah 2 hari ini ak ga turut mengaji. Kepalaku agak pusing, muntah muntah dan perut berasa ga nyaman banget. Sambil tiduran mendengarkan suamiku mengaji. Terbesit dipikiranku kapan ya anak dalam kadunganku ini lahir. Usianya memang belum genap 40 minggu, tepatnya baru 38 minggu 4 hari. Sedang teman dekatku baru kemarin pagi melahirkan anak pertamanya, dan usia kandungan kami Cuma beda beberapa hari saja. Kalau temenku memang udah lebih dari 2 minggu yang lalu sudah menunjukan beberapa tanda2 seperti keluarnya flek, sebagai tanda sudah dimulainya pembukaan. Sedang aku sampe sekarang blm juga keluar flek, Cuma lendir bening, yang keluar bersamaan dengan aku muntah. Dan kata dokter itu tidak menunjukan apapun. Ada rasa lelah yang aku rasakan dan ingin rasanya menyelesaikan kehamilan ini.

Selesai mengaji sumaiku mengajakku jalan-jalan keliling kampus IT Telkom 1 putaran, rutininitas yang sudah kami lakukan sejak ak cuti 10 hari lalu. Obrolan ringan selalu kami lakukan, sambil mendengarkan music klasik dari hapeku dan kumasukan tanganku di jaket suamiku sekedar menghangatkan di tengah diginnya udara pagi bandung. Sesampainya di kontrakan, entah kenapa lelah sekali. Aku tidur tiduran sebentar sebelum ku siapkan sarapan buat asuamiku.

Sampai mas eri selesei mandi, aku masih terbaring.ternyata untuk menyiapkan sarapan saja ternyata aku ga kuat. Ku minta suamiku menyiapkan sendiri sarapannya. Sebelum berangkat kerja, aku mengeluhkan rasa cape yang terasa lebih hari ini dan ingin rasanya menyegerakan kelahiran anak ini. Dengan sabarnya mas eri menenangkanku dan mencium perutku lebih lama dibanding biasanya.

Ga tau kenapa melihat momen pagi ini, terlintas rasa sesal terhadap apa yang aku rasakan pagi ini. Tak terasa air mataku mengalir, mengantarkanku terlelap hingga pukul 2 siang.
Selesai sholat ashar, reflex aku berdoa sembari menangis meminta maaf atas rasa tidak sabar ini dan memasrahkan semuanya pada sang khalik. Bahwa apapun yang terjadi nanti ketika proses persalinan, normal, cesar atau apapun, itu pasti yang terbaik yang allah swt pilihkan buat kami.
Jam 5 sore, aku bergegas mengajak adiku franki jalan2 sore mengelilingi kampus sekali putaran. Setegah jam kemudian kami sudah jalan pulang kembali menuju kontrakan. Ada yang aneh dengan perutku. 2 kali kurasakan tekanan kuat di perut bagian bawah (di bawah puser), .tekananya kuat menekan ke bawah.
Sesampainya di rumah, aku berbaring sebentar, tekanan itu datang kembali berulang beberapa kali. Aku bergegas mandi karena sebentar lagi adzan magrib berkumandang..

Selesai sholat, aku tiduran sambil mempraktekkan relaksasi yang baru semingguan ini aku pelajari. Tiap tekanan itu datang, ku hirup napas panjang dan memang mengurangi rasa sakit. Membuat badan lebih relax dan tenang.

Jam setengah 8 malem suamiku pulang, sebenernya dia juga sedang tidak enak badan. Selesai makan malem 1 butir decolgenpun dia tenggak. tepat jam 8 malem, kami sudah bersiap untuk tidur. Lampu kamar dan TV sudah kami matikan. Sebelum terlelap, aku sempat mengungkapkan tekanan yang aku rasakan. ternyata setelah dihitung sudah berulang tiap 5 menit sekali. Aku minta suamiku sms ke SPog kami dokter tina.

“Bu, istri saya (umu) mengalami tekanan di perut bagian bawah sampai ke vagina tiap 5 menit sekali. Kalo dipegang pusenya keras (sekeras dagu). Tapi sampai sekarang belum keluar flek. Gimana bu? Mohon saran”

Dokter tina pun langsung me reply

“itu sebentar lagi mau lahiran, secepatnya ke RS”

Mendapat sms itu, kamipun bersiap2 untuk ke RS.padahal pulsa suamiku tinggal 1000 rupiah. Bergegas diapun menelpon taxi blue bird dengan hp adiku. Aku masih sempat ganti baju, karena selang interval tiap kontraksi tidak membuatku sakit sama sekali. 2 adiku, franki dan ndank yang tinggal dengan kami sempat panik melihatku kesakitan pada saat kontraksi itu datang. Karena semakin lama ternyata tekanannya bertambah kuat.dan tidak bisa dihilangkan dengan hanya menarik napas panjang. Meskipun memang mengurangi rasa sakit.

Taxi sudah datang di depan gang kontrakan kami,  suamiku memapahku berjalan menuju taxi di depan gang kontrakan kami.

Perjalanan ke RS, memakan waktu 30 mnit, sepanjang perjalanan kontraksi terus terjadi.mas eri Cuma diam memegang tanganku. Dia tau benar, ak ga suka di cerewetin kalo lg sakit, dengan sentuhan tangannya itu lebih bisa meringankan rasa sakit ini. Yang terlihat panic malah supir taxi kami. berkali-kali dia bilang “ sabar ya neng , bentar lg nyampe ko”. Dalam hati bilang, bapak ini kayak aku mau melahirkan sekarang aja, orang pembukaan aja belum ko. Kalopun tekanan ini adalah awal pembukaan paling cepet besok pagi.karena ini kan anak pertama, cowok lagi biasanya lebih susah kata orang.

Sesampainya di RS seorang perawat mendorongku memakai kursi pasien, menuju ruang observasi lt.2, “deg-deg an ya bu” kata suster itu, sambil tersenyum ak menanggapinya. Jujur sedikitpun enggak, karena ak yakin proses persalinan masih lama.” Ini anak pertama bu?”, “iya”, jawabku. “Oh tenang aja bu?, biasanya prosesnya agak lama baru besok pagi persalinannya, ntar ibu makan dulu aja biar buat tenaga.”.ak hanya mengangguk dan terlintas di benakku tadi sore ak baru aja muntahin semua isi perut..

Alat CTG langsung dipasang dipasang di perutku. Seperti yang ak baca fungsinya untuk mengetahui tingkat kesejahteraan bayi. Yang bisa diketahui dari denyut jantung dan gerakan bayi. Dan selama proses kontraksi bayi harus tetap bergerak dan asupan oksigen ke bayi harus tetap ada. Ak banyakin berdzikir dan istigfar, dan tiap kontraksi itu datang, kutarik napas panjang..Proses CTG belum juga selesei, seorang bidan memeriksa jalan lahir bayi ku, dan bilang “ masih bukaan 6 bu, sabar ya, jangan ngeden dulu.biar robekannya ga terlalu lebar.

Antara kesakitan dan kaget, aku pun terus-terusan menarik napas panjang.dan tangan suamiku tidak pernah lepas memegang tangan kiriku sambil membantuku mengatur napas.Dia terlihat tenang berada dalam kondisi segenting ini. Itu satu hal yang jujur ak kagumi, dia tidak ikut panic, tidak banyak bicara dan apapun yang dia lakukan selalu adalah hal yang paling ak butuhkan.

Kontraksi semakin kuat, sempet ak bilang, “suster ak ga tahan”,..dengan nada keras bidan santi bilang, ibu ga boleh bilang gitu. Ak langsung diam, dan terpikir oleh ku,..oh iya,..di kondisi seperti ini, harusnya afirmasi positif lah yang ada di benakku. Ak harus bisa dan ak pasti bisa. Tania temenku aja bisa ngelewatin ini. Aku pun juga.ak berkata dalam hati.

Kontraksi semakin bertambah kuat, keinginan untuk mengejan benar2 sudah tidak bisa ditahan lagi, bu sabar ya,..masih bukaan delapan. Tetep tarik napas ya,..kasian dedenya butuh asupan oksigen.
Tak berapa lama dokter tina pun datang, lengkap dengan kostum operasi warna pink.” Dokter saya udah boleh ngeden belum? Tanyaku, iya sekarang udah boleh.”sahut dokter tina. Di ruangan itu ada dokter tina, suamiku, bidan santi dan seorang bidan lagi, ak ga tau namanya. Yang jelas dia juga guru senam hamilku.

Dengan tangan terus berpegang pada suamiku, aku berusaha sekuat tenaga mempraktekkan teknik mengejan yang sempet ak pelajari pas senam hamil. Dengan lantangnya dokter tina menegur. Kurang panjang bu ngedennya min 30 detik dan ga boleh mengeluarkan suara. Lalu ku ulang dengan ngeden yang lebih panjang. Bagus bu” kata dokter tina, ulangi kaya tadi, ini udah mulai terlihat. Lalu ku coba ulangi lagi. “ sakit”, iya memang tapi jujur masih dalam batas yang ak bisa tahan. Lalu bidan santi mendekati perutku, kedua tangannya menempel di perutku.punten ya bu, bilangnya. Dia membantu mendorong keluar bayi yang ada dalam kandunganku, sekali tetapi kuat dan benar2 membantu. Berbarengan ngeden ku yang terakhir. I 2 3, ….oe…oe….oe.alkhamdulilah prabu langsung menangis segera setelah ak lahirkan.

Senyum lebar terlihat jelas di wajah suamiku. Ak terdiam seketika, hampir tidakku percaya, ak telah melawati proses persalinan ini. Mas eri melepaskan genggaman tanganku, lalu dia mengadzani telinga kanan dan iqomah di telinga kiri bayi kami.

Proses jahitan peririum agak lama, karena kulitku rapuh dan gampang banget berdarah.sekitar pukul 12 malam, semua proses selesei. Ak masih di ruang itu untuk dilakukan observasi selama 2 jam. Jika kondisi semuanya OK, baru dipindahkan ke ruang perawatan.